Malaikat Penolong bagi Tania

Judul buku              : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Penulis                   : Tere Liye

Penerbit                 : Gramedia Pustaka

Tahun Terbit          : 2018

Tebal buku             : 264 hlm

Novel ini menceritakan Tania, soarang gadis berusia 12 tahun yang hidup bersama Ibu dan adiknya. Ia hidup sebagai seorang pengamen, namun suatu kejadian ia dipertemukan dengan sosok malaikat bagi Tania dan keluarganya. Danar namanya, Ia membantu perekonomian Tania dan keluarganya, termasuk membiayai sekolah Tania.  Namun tak berjalan lama, ibunya harus meninggalkan Tania dan Dede selamanya, hal itu tentunya menjadi salah satu keterpurukan Tania. Danar merangkul Tania pada acar pemakaman ibunya, namun Tania tersadar bahwa hidup harus terus berjalan dan ia berhasil diterima di salah satu SMP di Singapore dan memutuskan melanjutkan sekolah disana untuk membanggakan Ibunya dan Malaikatnya.

Tania juga berhasil mendapatkan predikat terbaik nomor 2 dan mendapatkan beasiswa di Singapore, dan ia menjadi gadis dewasa dengan cepat. Perlahan ia mengerti perasaan berbunga-bunga saat memikirkan seseorang serta perasaan rindu tersebut, Danar tak hanya malaikat bagi dirinya, Danar memiliki tempat tersendiri dihati Tania.

Keduanya, antara Danar dan Tania memiliki perasaan yang sama namun tak diungkapkan. Cinta terpaut usia 14 Tahun sangat tak lazim terlebih lagi mereka sudah lama hidup bersama dalam status kakak adik. Akan tetapi takdir sudah ditentukan oleh Tuhan dan kita sebagai manusia hanya bisa menerima layaknya daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Namun perasaan Tania tiba-tiba berubah ketika ia mengetahui bahwa Danar mengumumkan pernikahannya dengan salah satu perempuan yang bernama Ratna. Namun apakah kelanjutan dari buku ini? Danar bersama Tania ataukah Tania akan menemukan sosok malaikat penjaga dirinya, walaupun Danar memiliki ruang tersendiri dalam hatinya.

Kelebihan

Pada novel ini memberikan banyak pelajaran bagi para pembacanya. Terutama adanya filosofi “daun yang jatuh tak pernah membenci angin”. Maksudnya adalah Apapun yang sedang atau telah kita alami, jangan pernah kita untuk menyalahkan keadaan. Mengingatkan bahwa hidup terus berjalan, terus bergerak walaupun mengalami berbagai cobaan.

Kelemahan

Alur cerita terasa lambat dan tidak ada kejelasan dalam akhir cerita sehingga pembaca perlu menebak bagaimana akhir cerita tersebut. Kemudian tidak tercantum atau tidak ada editor dalam penerbitan novel ini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *