Literacy Day: Siswa Spemdalas Berkreasi Buat Pop up Book

Berani Berliterasi, siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik berkreasi membuat Pop up Book bertema dalam kegiatan Literacy Day, Selasa (21/12/21).

Kepala sekolah Fony Libriastuti MSi menyampaikan kegiatan literasi dengan membuat pop up book bertema yang dilakukan siswa per kelas ini sebagai bentuk penguatan karakter literasi.

“Siswa bisa berkreasi yang menggabungkan kreativitas dan inovasinya dalam membuat bentuk dan konten isi yang dimasukan dalam karyanya,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, mereka pun dituntut mampu mempresentasikan isi pop up-nya di depan guru. Ini, tegasnya, sebagai bentuk ‘pertanggungjawaban’ mereka terhadap apa yang sudah dibuat dan ditulisnya. Proses inilah yang kami sebut dengan mengikat ilmu. “Mereka berani berliterasi.”

Ada Sepatu Dahlan

Siswa kelas VII, Risya Naya Dyvandra menjelaskan kelompoknya membuat pop up dengan tema Sepatu Dahlan. Pop up-nya berisi tentang isi buku Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara penerbit Noura Books.

“Memang nantinya dalam pop up ini berisi pesan moral yang terkandung dalam isi buku,” katanya.

Dia memaparkan untuk persiapan membuat pop up ini, membutuhkan waktu 4 hari. Kelompok yang terdiri dari 6 siswa dibagi tugas dalam finishing pop up-nya.

“Ada yang mencari referensi di internet tentang pesan moral isi buku, ada yang meng-print foto-foto pendukung, membuat media pohon 3 dimensi yang akan diletakkan di media pop up, dan ada yang menyiapkan kardus bekas untuk membuat pop up-nya,” terangnya.

Baju Adat Nusantara

Berbeda dengan Risya Naya Dyvandra. Siswa kelas IX Kirana Aura Zahy dengan timnya membuat isi pop up book bernuansa nusantara. Dia membuat 3 ikon baju nusantara, Sumatera Barat, Bali, dan Papua.

“Pemilihan 3 ikon baju nusantara ini karena ada keunikan. Selain itu, ketiganya bisa disebut membuat mata dunia tertarik,” katanya.

Selain menampangkan gambar baju adat yang diberi background rumah adatnya, isi pop up-nya juga diberi deskripsi tentang ketiga baju adat tersebut. Latar pop up dominan menggunakan warna hitam biar gambar dan tulisan lebih menyala.

“Dana yang dibutuhkan sekitar 50 ribu. Mulai dari membeli kertas warna, asturo, maupun lem. Nantinya pop up ini bisa dinikmati dan pembaca akan merasa melihat Indonesia,” tandasnya. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *