Cinta Suci Zahrana

Judul buku              : Cinta Suci Zahrana

Penulis                   : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit                 : Republika

Tahun Terbit          : 2018

Tebal buku              : 257 hlm

Sinopsis

Buku ini menceritakan bagaimana sosok Zahrana, perempuan cerdas, berpendidikan tinggi namun ia lupa bahwa umurnya sudah diatas kepala 3 tanpa sadar telah menunda-nunda menikah. Ia lebih mendahulukan pendidikan ketimbang sunnah Rasul tersebut. Walaupun sudah cukup dikatakan sukses untuk ukuran perempuan semacam dirinya dalam menuntut ilmu dan pekerjaannya sebagai seorang dosen. Apalagi ditambah ia berhasil menerima Penghargaan Tingkat International di Bidang Arsitektur yang diberikan oleh Tsinghua University Beijing sampai diundang untuk menerima penghargaan tersebut atas karya-karya dan prestasinya dibidang arsitektur.

 Sayang, kesuksesan Zahrana dalam berbagai hal tidak diimbangi dengan masalah kehidupan pribadinya. Tak lain masalah soal kehidupan pribadinya. Soal percintaan dan perjodohannya, Kedua masalah itulah yang tidak dapat ia dapatkan secara bersamaan. Tak mudah ia genggam.

Matanya berkaca-kaca. Kalau tidak ada kekuatan iman dalam dada ia mungkin telah memilih sirna dari dunia. Ujian yang ia derita sangat berbeda dengan orang-orang seusianya. Banyak yang memandangnya sukses. Hidup berkecukupan. Punya pekerjaan yang terhormat dan bisa dibanggakan. Bagaimana tidak, ia mampu meraih gelar master teknik dari sebuah institut teknologi paling bergengsi di negeri ini. Dan kini ia dipercaya duduk dalam jajaran pengajar tetap di universitas swasta terkemuka di ibukota Propinsi Jawa Tengah: Semarang. Sudah berapa kali ia mendengar pujian tentang kesuksesannya. Hanya ia seorang yang tahu bahwa sejatinya ia sangat menderita. Ada satu hal yang ia tangisi setiap malam.

Setiap kali bermunajat kepada Sang Pencipta siang dan malam. Ia menangisi takdirnya yang belum juga berubah. Takdir sebagai perawan tua yang belum juga menemukan jodohnya. Dalam keseharian ia tampak biasa dan ceria. Ia bisa menyembunyikan derita dan sedihnya dengan sikap tenangnya. Ia terkadang menyalahkan dirinya sendiri kenapa tidak menikah sejak masih duduk di S.l dahulu?

Oleh karena itu, Zahrana mencari pendamping hidupnya saat itu juga. Berbagai ujian dilalui oleh Zahrana dengan sabar, selalu memohon petunjuk kepada Allah SWT hingga ia dipertemukan seorang laki-laki yang bertanggung jawab dan membimbingnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *