Sinopsis The Hobbit

Judul buku              : The Hobbit

Penulis                   : J.R.R. Tolkien

Penerjemah           : A. Adiwiyoto

Penerbit                 : Gramedia

Tahun Terbit          : 2018

Tebal buku              : 352 hlm

Kehidupan tenang dan damai Bilbo Baggins, seorang hobbit yang tinggal di dalam liang rumahnya di Bukit terganggu dengan kedatangan Gandalf, Sang Penyihir, dan tiga belas Kurcaci ke rumahnya. Maksud dari kedatangan Gandalf dan para Kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield itu adalah untuk mengajak Bilbo berpetualang ke Gunung Sunyi. Di Gunung itulah tersimpan harta leluhur para Kurcaci yang dikuasai oleh Smaug, seekor naga yang dulu memporakporandakan tanah leluhur mereka.

Walaupun awalnya menolak dan enggan menanggapi permintaan tersebut, namun darah Old Took, Sang Kakek yang gemar berpetualang yang mengalir dalam diri Bilbo ternyata lebih kuat. Bilbo pun mau menerima ajakan tersebut dan segera memulai perjalanan jauhnya yang pertama untuk berpetualang. Petualangan pertama Bilbo ini tentu saja tidak berjalan tanpa hambatan. Sejak awal dia meninggalkan Bukit, banyak peristiwa yang menimpanya, mulai dari hampir dimakan troll, mengunjungi para Peri di Rivendell, terperangkap di sarang goblin, diserang serigala dan Warg, dibawa terbang kawanan Burung Elang, dan juga bermalam di rumah Beorn, seorang manusia yang bisa berubah bentuk menjadi beruang.

Pertemuan Bilbo dengan Gollum yang terjadi di sarang goblin membuat Bilbo tanpa sengaja menemukan sebuah cincin yang mampu membuat pemakainya menghilang dari pandangan orang lain. Cincin inilah yang nantinya berperan besar membawa Frodo, keponakan Bilbo ke dalam petualangan yang tidak kalah serunya dengan petualangan yang dialami sang paman.

Usai bermalam di rumah Beorn, Gandalf menghilang setelah mengatakan bahwa sedari awal dirinya telah memutuskan hanya akan menemani rombongan kecil mereka di separuh perjalanan. Selebihnya, Bilbo dan ketigabelas Kurcaci harus meneruskan sendiri petualangan mereka. Bilbo yang di awal perjalanan merasa ragu-ragu dengan tujuannya mengikuti petualangan perlahan mulai percaya diri, terutama setelah dia memiliki cincin ajaib, membawa pedang, dan berkali-kali menyelamatkan para Kurcaci.

Para Kurcaci cenderung ceroboh dan gampang berubah pikiran sehingga membuat rombongan itu terjebak oleh tipuan sihir Peri Hutan dan hampir dimakan labah-labah, sebelum akhirnya mencapai Kota Danau yang dihuni manusia, dan mendekat ke arah Gunung Sunyi. Setelah berhasil memasuki Gunung Sunyi, petualangan Bilbo dan para Kurcaci tidak berhenti begitu saja. Selain karena keberadaan Smaug yang senantiasa menjaga harta rampasannya dan menyerang mereka semua dengan membabibuta, berita tentang para Kurcaci yang berpetualang untuk merebut kembali harta leluhur mereka sudah tersebar dimana-mana. Hal ini membuat banyak pihak yang merasa berhak atas keberadaan harta tersebut bermunculan dan mulai mengepung Gunung Sunyi.

Pertikaian besar pun terjadi dan berubah menjadi perang kekuasaan untuk memperebutkan harta di Gunung Sunyi. Kedatangan Gandalf kembali untuk mencegah tertumpahnya darah pun tidak berhasil. Pertempuran yang terjadi itu melibatkan Kurcaci, Peri, Manusia, goblin, dan Serigala Liar. Namun seperti halnya semua perang yang terjadi di belahan dunia manapun, ketika perang berakhir, hasil yang didapatkan dari sebuah pertempuran adalah kesedihan dan jatuhnya banyak korban bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dalam pertempuran kali ini Bilbo pun harus kehilangan banyak orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara.

Sebagai salah satu karya penulis fantasi veteran J.R.R. Tolkien, The Hobbit yang pertama kali diterbitkan pada 21 September 1937 berhasil menceritakan sebuah petualangan seorang hobbit yang semula tidak tahu apa-apa menjadi seorang hobbit yang tangguh, mendapatkan banyak pengalaman, dan berjumpa dengan banyak makhluk baru. Tujuan para Kurcaci untuk merebut kembali harta dan tanah leluhur mereka di Gunung Sunyi ternyata berakhir ricuh dimana sifat haus kekuasaan orang-orang yang terlibat di dalamnya mengecilkan arti penemuan kembali ‘akar’ mereka yang sebenarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *