Motivasi Pembangun Etos

Buku Man Jadda Wajada

Judul : Man Jadda Wajada: The Art of Excellent Life

ISBN/EAN : 9789792253177 / 9789792253177

Pengarang : Akbar Zainudin

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (GPU)

Terbit : 12 Januari 2010

Halaman : 276

Berat : 199 gram

Dimensi(mm) : 140 x 210 Harga : Rp 45.000

Untaian kata-kata bisa memiliki kekuatan dahsyat yang mampu mempengaruhi seseorang dalam menjalankan hidupnya. Kata-kata bisa membuat seseorang bersemangat, optimis, dan menjalani hidup dengan penuh harapan akan masa depan. Tetapi, bisa juga menjerumuskan orang menjadi loyo dan tidak bergairah menghadapi hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, motivasi seseorang sering mengalami pasang surut. Di kala motivasinya sedang tinggi, ia akan sangat bergairah dan bersemangat dalam menghadapi hidup. Tetapi di kala motivasinya sedang turun, seseorang membutuhkan sesuatu yang mampu memompa semangatnya untuk kembali pulih.

Di sinilah, kata-kata, yang membentuk sebagai untaian kalimat mutiara menemukan perannya untuk membangkitkan motivasi dan semangat hidup seseorang. Pentingnya kata-kata mutiara ini telah disadari oleh berbagai kalangan, termasuk lembaga pendidikan. Karena itulah, kata-kata mutiara diajarkan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk di pesantren-pesantren, salah satunya di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, tempat di mana penulis menimba ilmu saat masih sekolah setingkat SMP-SMA, peran sebuah kata-kata ini menjadi penting karena diajarkan sejak awal masuk pada tahun pertama. Para santri diajarkan kata-kata mutiara berbahasa Arab yang diambilkan dari berbagai sumber dalam sebuah mata pelajaran yang disebut sebagai “Mahfudzat”.

Pelajaran Mahfudzat berisi kata-kata mutiara yang membangun etos dan akhlak yang bisa menjadi dasar dan sandaran bagi masa depan seseorang. Dan terbukti memang, kata-kata ini banyak menginspirasi lulusannya dalam mengarungi kehidupan setelah lulus dari pesantren.

Karena itulah, untuk bisa membangun semangat, seseorang membutuhkan kata-kata, entah dari mana ia dapatkan yang bisa menjadi sebuah prinsip dan pegangan hidup. Kata-kata yang menjadi prinsip dan pegangan hidup itu bisa menjadikan cambuk dan semangat di kehidupan sehari-hari.

Penulis membagi tulisan ini ke dalam tiga bagian besar. Bagian pertama berjudul Mengubah Paradigma, berisi bagaimana mengubah cara pandang kita agar selalu bermuara pada segala sesuatu yang positif. Bagian kedua berjudul Mengenal Diri, berisi bagaimana seseorang mampu mengenal dirinya sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri.

Bagian ketiga berjudul Berkarya, berisi rencana aksi yang perlu direalisasikan dalam menggapai mimpi
Ribuan orang telah menjiwai semangat dari rangkaian kata sederhana itu. Banyak insan yang menjadi sukses mulia karenanya. Mereka tahu, sukses adalah pilihan, bukan kebetulan, dan buku ini akan memandu Anda meraihnya.

Sinopsis


Rangkaian kata memiliki kekuatan dahsyat dalam membentuk kehidupan, apalagi bila disertai strategi praktisnya.Man Jadda Wajada, siapa yang serius pasti sukses, adalah salah satunya, dan buku ini menjabarkan prinsip umum maupun strategi praktisnya.


Penulis membagi tulisan ini ke dalam tiga bagian besar.Bagian pertama berjudul Mengubah Paradigma, berisi bagaimana mengubah cara pandang kita agar selalu bermuara pada segala sesuatu yang positif. Bagian kedua berjudul Mengenal Diri, berisi bagaimana seseorang mampu mengenal dirinya sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri.

Bagian ketiga berjudul Berkarya, berisi rencana aksi yang perlu direalisasikan dalam menggapai mimpi.
Ribuan orang telah menjiwai semangat dari rangkaian kata sederhana itu.Banyak insan yang menjadi sukses mulia karenanya. Mereka tahu, sukses adalah pilihan, bukan kebetulan, dan buku ini akan memandu Anda meraihnya.

Analisis


IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK:

  1. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang adalah visi pengarang dalam  memandang suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang, kitadapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut? Ada beberapa macam sudut pandang, di antaranya sudut pandang orang pertama (gayabercerita dengan sudut pandang “aku”), sudut pandang peninjau (orang ketiga), dan sudut pandang campuran. Sudut Pandang dalam Novel : Orang pertama serba tahu

  • Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam  bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat,pemilihan diksi, penggunaan majas,dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni pengungkapan seorang pengarang terhadap karyanya.Gaya Bahasa Novel: Menggunakan kata-kata mutiara berbahasa arab dan artinya (mahfudzt)

  • Tema


Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap berbagai peristiwa dalamkehidupan ini. Kita dapat memahami tema sebuah cerita jika sudah membacacerita tersebut secara keseluruhan. Tema Novel: Tema Novelnya adalah siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mencapai keinginan yang ditujunya.

d)     Amanat


Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat  positif maupun negatif. Dengan kata lain, amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita. Amanat yang terkandung dalam Novel: Bersungguh-sungguhlah untuk mencapai mimpi dengan cara mengubah paradigma kearah yang positif dan mengenali diri serta berkaryalah. Karena dengan berkarya kita bisa tahu sampai dimana kita bisa mencapai cita-cita.


IDENTIFIKASI UNSUR EKSTRINSIK:


Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya. Yang termasuk unsur ekstrinsik karya sastra antara lain sebagai berikut.


Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup Keadaan Subjektivitas: pengarang berusaha melakukan inovasi baru, dengan menggebrak Sastra Indonesia Modern dengan melncurkan novel ini dengan gaya bahasa sendiri.

Kesimpulan


Buku ini berisi mahfudzat (kata-kata mutiara) yang penulis dapatkan semasa menempuh pendidikan di Pondok Modern Gontor. Setiap kata mutiara diikuti dengan penjelasan yang disesuaikan dengan kehidupan kita sehari-hari.Penulis membagi buku ini menjadi tiga bagian. Bagian pertama berjudul Mengubah Paradigma, berisi bagaimana mengubah cara pandang kita agar selalu bermuara pada segala sesuatu yang positif. Bagian kedua berjudul Mengenal Diri, berisi bagaimana seseorang mampu mengenal dirinya sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Bagian ketiga berjudul Berkarya, berisi rencana aksi yang perlu direalisasikan dalam menggapai mimpi.

Buku ini tidak banyak membahas hubungannya kata-kata mutiara tersebut dengan dua sumber hukum umat muslim, yaitu Al Quran dan hadits. Yang banyak dibahas adalah mengapa kata-kata mutiara ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita dan hubungannya dengan kehidupan kita. Penjelasan dari kata-kata mutiara tersebut cukup ringan, meski beberapa cenderung bertele-tele dan berulang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *