Judul buku : Starry Night
Penulis : Larasaty Laras
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2016
Tebal buku : 304 hlm
Starry Night adalah salah satu program unggulan di Sky High Radio yang mengudara setiap senin sampai kamis, dengan aturan main jika pesan ingin dibacakan maka si pengirim harus mengirimkan postcard yang unik. Sang penyiar, Janina akan membacakan pesan tersebut dan membaginya kepada pendengar, tidak jarang ada tema tertentu yang dibahas. Selain itu, dia juga akan memutarkan musik indie aliran folk dan tidak jarang ikut bernyanyi.
Ada satu pendengar setia Janina, Kanya, gadis yang mengirim dengan inisial Nyamnyam tersebut mengirimkan postcard yang unik sekali dan langsung menarik perhatian Janina, postcard yang berisi ucapan selamat ulang tahun kepada seseorang yang amat dia sayangi, abangnya, Dru. Janina pun menyanyikan sebuah lagu sebagai tambahan, yang langsung membuat Dru -yang di saat bersamaan bersama Kanya ikut mendengarkan siaran radio- jatuh hati pada suaranya. Gara-gara postcard itu juga, Kanya akan dijadikan bintang tamu untuk merayakan 100 hari Starry Night mengudara dengan bintang tamu band Sunda Kelapa, yang tidak lain tidak bukan Dru adalah vokalisnya.
Sejak pertemuan tak sengaja dan acara Starry Night, Janina dan Dru menjadi dekat. Dru sering mengantar Janina pulang ke kos atau mampir di studio musik dan coffe shop, Kota Koti miliknya. Selain menjadi seorang vokalis dan gitaris Sunda Kelapa, Dru memiliki studio musik yang menaungi band indie. Kecintaan mereka yang sama terhadap musik membuat keduanya tidak lama untuk saling tertarik. Namun, ada beban sosial yang mengganjal Janina untuk lepas dari masa lalu, untuk melangkah bersama Dru.
Kelebihan
Menggunakan sudut pandang orang ketiga dan alur yang digunakan maju mundur, buku ini cukup menarik untuk dibaca, alurnya juga cepat sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan. Membaca buku ini rasanya kita akan mendengarkan musik aliran folk, sederhana dengan tema yang tidak akan jauh dari keseharian kita, membuang rasa jenuh dan kebosanan dengan instrumen musik seadanya, mungkin hanya dengan gitar akustik, ukulele atau harmonika.
Kekurangan
Sedikit kekurangan, banyak yang ingin dimasukkan penulis sehingga ada beberapa yang menjadi kurang detail, misalkan saja proses ketika Janina dengan mudahnya menerima perasaan Dru. Atau latar belakang Dru yang sempurna serta para personil bandnya yang tidak terlalu banyak dibahas. Buku ini bisa menjadi awal dari buku lainnya yang bisa ditulis penulis karena cukup banyak tokoh di dalamnya, di mana kebanyakan sangat menarik dan tidak digali lebih dalam.